Islamic Tour & Travel
THAIF
- Masjid Abdullah Bin Abbas
Masjid Ibnu Abbas merupakan salah satu peninggalan dari sejarah Islam di kota Thaif. Masjid besar ini dibangun pada 592 H. Dinamakan Ibnu Abbas karena tempatnya di samping makam Ibnu Abbas.
Makam Ibnu Abbas kini terletak di samping tempat salat wanita. Ada juga seorang tokoh besar yang bernama Imam Muhammad bin Al Hanafiyah bin Ali Ibnu Abi Thalib yang juga dimakamkan di situ. Dia putra Sayidina Ali dari istri selain Fatimah.
Abdullah Ibnu Abbas adalah anak dari Abbas bin Abdul Muthalib, paman dari Rasulullah SAW. Ibnu Abbas lahir 619 M. Dia adalah seorang sahabat sekaligus keponakan Rasulullah SAW.
Ibnu Abbas merupakan salah satu sahabat yang berpengetahuan luas. Banyak hadis sahih yang diriwayatkan melalui Ibnu Abbas.
Ia juga menurunkan seluruh Khalifah dengan nama Bani Abbasiyah. Abbasiyah dirujuk pada keturunan dari paman Nabi Muhammad yang termuda, yaitu Abbas bin Abdul Muththalib.
- Masjid Quk
Masjid-masjid di Arab Saudi menyimpan sejarah dengan berbagai ceritanya yang menarik. Salah satunya Masjid Kuk yang terletak di Thaif. Masjid ini disebut menjadi saksi mukjizat Rasulullah SAW.
Melansir Atlas Islamica, Masjid Kuk (dalam bahasa Arab: Al-Qu'a) berdiri di kaki Gunung Abu Zubaydah dan dianggap sebagai salah satu masjid paling penting dan terkenal di Thaif. Masjid ini juga dikenal dengan Masjid al-Mawqif (Persinggahan).
Menurut cerita yang beredar, alasan penamaan masjid tersebut karena Nabi Muhammad SAW mengunjungi tempat ini (sebelum dibangun) dan berhenti di sana setelah memasuki Thaif. Dikatakan, beliau SAW berbaring di tanah dan menopang dirinya dengan sikunya karena bersandar pada kemiringan-Nya. Atas peristiwa itu, masjid ini dinamakan Masjid Kuk yang artinya Masjid Siku.
- Pabrik Parfum
- Masjid Qornul Manzil
Masjid Qarnul Manazil atau sekarang lebih dikenali Masjid al-Sayl al-Kabeer ini terletak kira-kira 94 km (kilometer) sebelah timur Makkah atau sekitar 220 km dari Lapangan Terbang King Abdul Aziz. Masjid ini dibina sekitar tahun 1982. Kawasan masjid seluas 2,600 meter persegi dan mampu menampung kira-kira 3,000 jemaah pada satu-satu masa. Disini juga letaknya miqat bagi jemaah umrah dan haji yang datang dari arah timur kota Makkah. Termasuklah dari Riyadh, Najd, Taif dan Pakistan.
- Makam Abdullah Bin Abbas
- Restoran Nasi Mandi
- Telefrik Kereta Gantung
- Masjid Addas
Masjid Addas merupakan salah satu situs Islam yang ada di Kota Thaif. Jaraknya sekitar 90 kilometer dari Masjidil Haram di Kota Makkah.
Berdasarkan penuturan masyarakat setempat, Masjid Addas ini memiliki keterkaitan dengan seorang pemuda bernama Addas. Di mana, dia adalah seorang budak beragama Nasrani yang masuk Islam setelah menolong nabi saat mengunjungi kebun anggur.
Karena itu, pada masa-masa awal Islam, masyarakat Thaif yang sudah memeluk Islam kemudian membangun masjid. Dan, masjid itu diberi nama Addas untuk mengenang pemuda yang bertemu nabi di kebun anggur tadi.
AL-ULA
Apa itu AL-ULA?
Al Ula, sebuah kota yang terletak di Arab Saudi, dikenal karena keindahan alamnya dan warisan sejarah yang kaya. Namun, kota ini juga memiliki sejarah kelam yang berkaitan dengan peristiwa masa lalu yang melibatkan umat manusia dan pesan-pesan agama. Al Ula adalah sebutannya sebagai kota yang "terkutuk" dan dikhawatirkan oleh Nabi Muhammad SAW.
Al Ula terletak di sebuah lembah yang dikelilingi oleh pegunungan dan bentukan batuan unik. Sebagai pusat perdagangan penting di jalur karavan antara Yaman dan Levant, kota ini pernah menjadi tempat yang ramai dan kaya. Pada masa lalu, Al Ula merupakan bagian dari peradaban Nabatea, yang terkenal dengan arsitektur batu dan sistem irigasi yang canggih. Keberadaan situs-situs bersejarah, seperti Madain Saleh, menegaskan nilai historis dan arkeologis dari daerah ini.
Al Ula sering kali diketahui dengan kisah kaum Tsamud, sebuah suku yang disebutkan dalam Al-Qur'an. Mereka dikenal karena menolak ajaran Nabi Saleh dan akhirnya diazab oleh Allah SWT. Mereka ditimpa azab yang berat, sehingga tempat tinggal mereka ditinggalkan dan dianggap terkutuk. Nabi Muhammad SAW, ketika melakukan perjalanan ke Syam, dikabarkan pernah melewati wilayah ini. Mengingat sejarah kelam kaum Tsamud, beliau menginstruksikan para pengikutnya untuk tidak memasuki wilayah yang dihuni oleh orang-orang yang telah dilaknat. Berikut sabda Nabi Muhammad SAW.